Rabu, 20 November 2013

Umi Seorang Progremer - Part 2

Aisya selalu berdoa meminta dalam sholat agar dipertemukan dengan jodohnya yang sebenarnya. Sampai akhirnya dia di pertemukan dengan seorang cowok, dijodohkan dengan atasan di kantornya yang bernama ibu Ningsih. Aisya dan cowok itu berkenalan lewat alat telekomunikasi yaitu handphone. Berkenalan dengan saling mengirim sms dan Line. Mereka tidak saling tau wajah masing-masing, mereka saling percaya dengan yang menjodohkan mereka karena ibu Ningsi orangnya terkenal baik dan lembut, pastinya ibu Ningsi memberikan mereka jodoh yang baik.Dari perkenalan itu Aisya tau bahwa nama cowok itu adalah Azmi, bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor bangunan, Azmi dibidang disain bangunannya.Asyah dan Azmi beda 4 tahun jadi aisyah memanggil Azmi dengan sebutan Abang. Azmi sangatlah sopan dalam berkomunikasi, dia lebih sering menasehati Aisyah. Dia juga tidak menuntut untuk melihat foto atau berjumpa di tempat lain, Azmi sepertinya menilai Aisya dari perkataannya saja.

Saat perkenalan lewat telekomunikasi Line dan sms, ternyata mereka merasa cocok. Akhirnya Azmi sendiri memberanikan diri mendatangin rumah Aisya, bermaksud berkenalan dengan orang tua Aisyah. Azmi bertemu dengan orang tua Aisya dan saling berkenalan dan mengobrol. Aisya duduk ruang tamu itu juga dengan jantung yang deg-deg kan. Azmi memberanikan diri melihat wajah Aisyah, "Subhanallah" kata Azmi dalam hati. Aisya belum berani melihat wajah Azmi yang selama ini memberikan nasehat kepadanya. Entah mengepa rasa malunya lebih kuat saat dengan Azmi.

Setelah Azmi pulang dari rumah aisyah, aisyah menanyakan bagaimana pendapat orang tuanya tentang Azmi. Ternyata orang tua Aisya sangat suka dengan Azmi. Aisya tersipu malu saat orang tua Aisyah menggoda Aisyah.

Aisya sholat tahajud di kamarnya dan berdoa.
"Ya Allah, apakah ini jodohku yang sebenarnya? yang kunantikan sejak lama? jodoh yang bisa menjadi imamku, menyayangiku dan keluargaku, Ya Allah hanya kepada-Mu hamba meminta dan hanya kepada-Mu hamba memohon, Rabbana Atina Fid Dunya Hasanah, Wa Fil Akhirati Hasanah, Wakina Azzabanar, Walhamdulillahirobbil'alamin"

 ***

Sudah tiga minggu sejak pertemuan itu Azmi tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Aisyah. Aisyah bingung ada apa dengan Azmi. Aisyah curhat dengan Sari teman akrabnya.
"Whats!!! udah tiga minggu tidak ada komunikasi lagi semenjak dia datang?" kata Sari yang terkejut mendengar kata-kata Aisyah.
"iya, mungkin dia gak suka kali ya sama aku..."
"tapikan dia bisa kasi tau ke kamu, kalau dia tidak suka dan cukup sampai disini, ini ninggalin gitu aja, akh cemen"
"mungkin dia segan mau bilang, Azmi orangnya baik kok" kata aisyah.
"yaampun aisyah, sesegan apa  pun klo soal beginian harusnya dia bilang, biar kitanya gak berharap banyak, seharusnya dia mikirin perasaan kamu juga, soalnya kalian DIJODOHKAN berarti tau donk , kamu uda coba sms dia? tanya kenapa tiba-tiba menghilang?"


"biasanya Azmi deluan yg menghubungi aku deluan, aku takut mengganggunya klo aku menghubunginya deluan"
"hmm... Aisyah Asiyah..." kata Sari sambil menggelengkan kepalanya.
"hahaha... gak apa-apa sari, klo jodoh pasti ketemu" kata Aisyah sambil mencubit pipi Sari.
"terserah kamu deh... aku bantu doa saja klo gitu"
"makasi sari hehehe" kata Aisya sambil tersenyum tapi dalam hatinya merasakan perasaan kecewa karena Azmi yang tidak ada kabar.

***

Malam Minggunya....

Aisya lagi membuat website pesanan orang lain di kamarnya. Dia tidak konsen mengerjakan website itu, sesekali melihat HP-nya berharap Azmi menghubunginya memberikan penjelasan kepadanya, kemudian kembali melihat code-code program di laptopnya.
Tulip Tulip Hp-nya berbunyi, segera Aisyah melihat siapa yg meneleponnya. Ternyata Azmi meneleponnya, aisyah gugup untuk menjawab teleponnya.
"assalamualaikum" sapa Azmi.
"waalaikumsalam" jawab Aisyah.
"gimana kabar aisyah?"
"alhamdulilah baik bang, bang azmi gimana kabarnya?"
"alhamdulilah baik juga, pasti aisyah heran kenapa tiga minggu ini abang gak pernah menghubingi aisyah"
"iya kenapa bang?"
"karna abang mau mengenal aisyah lebih dalam lagi"
"kok? kan abang gak ada menghubingi aisyah lagi bagaimana mau mengenal?"
"selama tiga minggu ini abang mengenal aisyah melalui ayah aisyah, abang banyak tanya sifat dan kegiatan asiyah dengan ayah aisyah lewat telepon"
Aisyah kaget sekaligus malu. Ternyata selama ini Azmi tidak melupakan Aisyah melainkan perhatian tapi tidak diketahui oleh Aisyah.
"tapi ada dua pertanyaan yang Ayah aisyah tidak bisa jawab, harus ditanyakan langsung dengan aisyah" kata azmi.
"apa tuh bang?"
"pertama, aisyah ada gak cowok yang dekat sama aisyah sekarang? aisyah punya perasaan lebih, bukan sekedar teman dengan cowok itu?"
Aisyah bingung, dalam hatinya berkata 'Ada donk bang, kan yang dekat sekarang dan punya perasaan lebih dari berteman dengan bang Azmi sendiri, ini pertanyaan menjebak atau gimana nih?' Aisyah menggaruk-garuk kepala.
"halo aisyah.." panggil Azmi.
"ohya, halo bang" jawab aisyah.
"gimana jawabanya?"
"sebenarnya, ini pertanyaan jebakan gak sih bang?"
"loh kenapa dengan pertanyaan abang?" tanya balik Azmi.
"Cowok yang lagi dekat dengan Aisyah yaitu cuman Bang Azmi".
"hehehe... " ketawa azmi malu, sambil menggenggam mengepal tangannya dan berkata dalam hati 'YES YES'.

"pertanyaan kedua apa bang azmi?"
"eghm eghm... pertanyaan kedua, Aisyah bersedia tidak menemani dan membangun sebuah keluarga bersama bang azmi?"
Asiyah lebih kaget lagi mendengar pertanyaan Azmi sambil terbuka mulutnya. pertanyaan-perntanyaan Azmi memang sederhana tapi cukup membuat jantung aisyah berdebar-debar seperti naik roller coaster.
"memangnya bang azmi sudah mengenal Aisya benar-benar? aisyah kadang bersifat kekanakan" tanya aisyah meyakinkan azmi.
"abang sudah cukup mengenal aisyah dari ayah aisyah, aisyah yang bersifat kekanakan, Aisyah yang suka membuat website dan software pesanan orang lain, malam minggunya selalu ditemani code-code pemrograman dan kadang ditemani DVD Drama korea, Aisyah yang cingeng, Aisyah yang pendiam, Aisyah yang pemalu, aisyah yang pelupa, aisyah jelek.. hahaha vis..."
"hahaha.." tawa aisyah.

"tapi setiap orang ada kelebihan dan kekurangannya, kita harus terima apa adanya yang penting kalau dari kita ada yang salah harus saling mengingatkan, yang baik pasti bertemu dengan yang baik juga"
"iya bang"
"jadi, gimana jawabannya Aisyah? bersedia tidak menikah dengan abang?"
Dengan malu-malu aisya menjawab "iya bang".

Malam itu menjelaskan semua pertanyaan-pertanyaan aisyah selama tiga minggu ini.

***

Seteleh dua hari pembicaraan itu, keluarga Azmi datang bertemu dengan keluarga Aisyah untuk melamar Aisyah. Dua minggu kemudian diadakan akad nikah dan resepsi. Jadilah mereka sepasang suami istri sekarang. Kisah ini baru dimulai loh... nantikan kelanjutannya ya..... ^_^









BERRSAMBUNG ke Umi Seorang Progremer - Part 3