Sabtu, 03 Agustus 2013

Penggemar - Bagian 5 "Menjaga hatiku"

Aku berjalan menuju gerbang sekolah. Aku melihat mantanku bersama cewek barunya. Sekarang aku melihat mereka biasa saja dan tidak merasa cemburu atau kesal. Dia melihatku kemudian aku menyapanya dengan senyuman lepas dan dia membalas senyum. Saat aku mau melanjutkan jalanku, tiba-tiba biawak berada di depanku. Memegang tanganku dan mengajakku pulang bersama. Aku tersenyum tanda menyetujui. Biawak menarikku menuju kendaraannya. Semua murid pada melihatku dan biawak, bahkan yang diruang kelas melihat kami dari jendela kelas.  Aku tidak bisa seperti cewek-cewek lainnya, saat dibonceng cowok memegang pinggangnya. Aku tidak pernah berpegangan di pinggang atau bahu atau bajunya sewaktu dibonceng cowok, aku hanya jaga keseimbangan dan kalau ada rem mendadak aku berpegangan pada pegangan dibelakang tempat dudukan.

Semenjak itu kami mulai dekat. Dekat dalam arti bersahabat. Biawak selalu mengajakku makan di kantin bersama dan pulang sekolah bersama. Pada suatu saat biawak mengajakku nonton bioskop bersama.
Biawak : "Ca, aku dapat 2 karcis film Harry Potter, filmnya maen pada minggu ini, mau gak nemenin aku?"
Capung : "boleh ajak jentik?"
Biawak : "karcisnya kan cuman 2?"
Capung : "oh... "
Biawak : "kenapa? Ada acara ya minggu ini?"
Capung : "gak kok hehehe... "
Biawak : "jadi... mau tidak?"
Capung : "ini bukan ngedate kan?"
Biawak menatapku, seakan pertanyaanku jawabannya iya. Matanya menatap dalam mataku, aku gerogi dan menundukkan wajahku.
Biawak : "hahaha... kalau iya, kamu menolak?"
Aku hanya terdiam, karena aku tidak mau segalanya berakhir dengan patah hati lagi, aku pengennya seperti ini terus berteman dan bersenang-senang.
Biawak memegang kepalaku dan mengelus sebentar kepalaku, kemudian dia bangkit dari duduknya.
Biawak : "okeh, aku jemput besok di rumah kamu jam 3 sore, sampai jumpa besok"
Kemudian biawak berlari menuju lapangan basket.

***

Ini sudah hari minggu, aku sudah bersiap-siap untuk pergi dan sedang menunggu Biawak. Aku setengah hati untuk pergi sebenarnya. Tapi Biawak seperti memaksaku untuk pergi tanpa mendengar aku mau atau tidak. Biawak datang dan meminta izin sama mama untuk mengajakku pergi.

Kami pun melaju menuju bioskop dengan motornya Biawak. Filmnya belum main jadi kami jalan-jalan di sekitar bioskop. Kami bermain timezone bersama, tertawa saat gagal dalam permainan dan tertawa juga saat berhasil menang. Dia mencoba permainan mengambil boneka untukku tapi gagal terus hahaha... tapi dia gak mau menyerah, diisinya lagi kartu timezone-nya dan terus dia coba bermain mengambil boneka, aku hanya bisa menyemangatinnya. Dan akhirnya dapat juga, walaupun boneka yang didapatkannya boneka kodok yang kecil. Tapi itu membuatku senang saat melihat usahanya.
Biawak : "Maaf y... cuman bisa dapat boneka kodok"
Capung : "hahaha... gak apa-apa kok, bonekanya lucu"
Biawak : "atau aku coba lagi?"
Capung : "Jangan... Jangan... !"
Biawak : "masih ada sisa poin di kartu timezone nya, ow... kalau gitu kita fotobox aja ya..."

Biawak menarik tanganku menuju tempat fotobox. Kami berfoto bersama dengan wajah senyum, wajah jelek dan wajah cool. Tapi gak disangka Biawak mencubit pipiku tanda gemes, aku terkejut dan melihatnya. Sesi itu pun terfoto. Akhirnya saat lihat hasil fotonya dia tertawa karena melihat wajahku. Diberinya aku foto kami berdua kecuali yang dia saat mencubit pipiku.

Filmnya sudah mau mulai biawak menyuruhku masuk deluan. Kemudia dia menyusulku dengan membawa popcorn dan minuman ditangannya. Diberinya aku minuman dan popcorn. Dia sungguh baik, apa ini semua hanya awal saja dan akhirnya sama seperti mantanku.

Filmnya sudah selesai, aku dan biawak melanjutkan jalan ke tempat makan di dekat bioskop. Selesai makan, dia duduk didekatku, disampingku.
Biawak : "hari ini sangat menyenangkan buatku, apa kamu juga?"
Capung : "iya... hehehe... "
Biawak : "Ca, dulu pertama kali melihatmu sewaktu aku baru putus dengan pacarku, waktu itu kamu diatas gedung sekolah sendirian melihat ke arah awan, aku melihatmu dari belakang"
Capung : "Hah... yang benar... aku waktu itu juga baru diputusin hehehe... aku melihat awan karena teringat masa dulu yang menyenangkan tapi kenapa dia tidak bisa melihat itu, hanya karena jurusan sekolah dia memutuskanku, karena gengsi punya pacar anak IPS"
Biawak : "semenjak itu aku selalu memperhatikanmu, bisa dibilang aku penggemarmu, selalu mengikuti cerita tentangmu, bertanya tentangmu dengan Kadal"
Capung : "Ah... masa sih... padahal banyak cewek-cewek yg menjadi penggemar bang Bi, gak mungkinlah bang Bi menggemariku hahaha"
Biawak : "aku bukan tukang gombal, yang aku bilang benar, aku suka memperhatikanmu karena tingkahmu yang kadang aneh tapi lucu, membuatku tertawa terus dan melupakan kesedihanku tentang mantanku yang berbeda agama"
Capung : "jadi Ca seperti badut donk..."
Biawak : "hahaha... gak donk... "

Biawak mengelus kepalaku lagi, membuatku malu dan menundukkan wajahku. Biawak tersenyum melihatku.
Biawak : "aku suka Capung"
'Bang Bi bilang suka sama aku? Aku harus jawab apa?' Aku hanya bisa diam saja.
Biawak : "apa Ca juga suka samaku?"
Aku masih terdiam, aku tau dia pasti mengungkapkan hal ini hari ini. Kami sama-sama terdiam. Dia mulai nampak sedih karena aku tidak menjawab pertanyaannya.
Capung : "aku suka"
Biawak terkejut dan melihatku.
Capung : "aku suka Bang Bi sebagai temanku yang paling baik"
Aku tersenyum melihatnya, tapi biawak sebaliknya, Dia kecewa dengan jawabanku.
Capung : "aku maunya kita berteman terus seperti ini, bersenang-senang bersama, aku takut hanya awalnya saja senang dan akhirnya berpisah, dan patah hati lagi, aku belum siap untuk itu, aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak berpacaran sewaktu SMA"

Biawak melihatku dalam-dalam. Dia seakan menerawang isi hatiku yang masih terluka karena masa lalu dan sepertinya dia tau kalau aku menjaga hatiku agar tidak jatuh cinta kepadanya. Kemudia dia menundukan kepalanya. Dan kami terdiam lagi.
Biawak tiba-tiba bernyanyi dengan melihatku.
"Kau adalah incaran hatiku,
ku selalu memperhatikanmu,
Tak henti menjadi teman berbagi,
Semoga kau rasa apa yang ku rasa,
Dibalik senyummu ada cinta untukmu,
Dibalik matamu ada hati yg menunggu,
Aku diam2 suka kamu,
Ku coba mendekat, ku coba mendekati hatimu,
Aku diam2 suka kamu, semuanya kan indah seandainya aku bisa memilikimu"

Aku tersenyum melihatnya. Aku tau dia benar-benar menyukaiku. Tapi aku terus menjaga hatiku untuk tidak jatuh cinta dengannya. Aku masih punya misi mau membuktikan anak IPS sepertiku tidak mau diremehkan, membuktikannya dengan prestasiku.

***

Bersambung ke : Penggemar Bagian 6 "Perpisahan dan Pertemuan" (Tamat)


0 komentar:

Posting Komentar