Selasa, 22 April 2014

Perjuangan Mimi 5 - Kerjasama

Mimi dan Yuka bersama di cafe kampus. Mereka berdua berdiskusi untuk mengerjakan program keuangan. Yuka menerangkan sistem keuangan yang akan dibuat program. Sesekali Mimi tidak mengerti istilah-istilah akuntansi yang di sebutkan Yuka. Disitulah yang Yuka malas menerangkannya lagi, jadi setiap kali mimi bertanya tentang istilah akuntansi yang disebutkan Yuka, Yuka geram melihat Mimi dan menyelentikan kupingnya Mimi.

Mimi : "Aduuhhh... Judes banget sih..."
Yuka : "Kemaren uda aku terangi apa itu Neraca, ini malah nanyak lagi HA!"
Mimi : "ya maaf aku kan pelupa"
Yuka : "uda kayak nenek-nenek aja"
Mimi : "aku juga gak tau kenapa aku suka pelupa, aku kadang lupa nama orang"
Yuka : "eh, jangan-jangan kamu juga lupa nama aku...!"
Mimi : "hehehe... tenang, uda aku catat nama kamu di catatan HP-ku, jadi sebelum bertemu dengan kamu aku lihat dulu nama kamu di catatan HP-ku"
Yuka : "is is... parah kamu, jangan-jangan nama sodara kandungmu pun gak ingat..?"
Mimi : "eits, gak separah itu juga, aku dan sodauraku kan sudah dari lahir tinggal bersama, pastinya ingatlah"
Yuka : "hahaha... kirain, ohya, aku perhatikan kamu sering sekali ke kampus berpakaian menggunakan jaket atau sweater, ini kan gak musim hujan, apa gak kepanasan?"
Mimi : "ah itu, gimana neranginnya ya... uda kebiasaan kali ya jadi gak merasa panas"
Yuka : "gak risih gitu?"
Mimi : "aku malah nyaman, aku suka berpakaian yang size-nya lebih besar dari badanku, aku risih klo bajuku ketat-ketat"
Yuka : "Ya... jangan terlalu ketat juga kali, sedang saja, kalau kamu itu terlalu kebesaran tau..."
Mimi : "Yaampun cewek ini suka sekali memperhatikan fashion"
Yuka : "HE... kamu cewek juga kale..."
Yuka mencubit pipinya Mimi saking geramnya.

***

Mimi mulai membuat program keuangan dengan mengetikkan kode-kode program komputer di laptopnya.
Gayanya Mimi kalau sedang mengerjakan pemrograman yaitu kaki kiri seperti menjahit, goyang terus kakinya dan mata fokus pada laptopnya, terkadangan mengerutkan keningnya dan terkadang tersenyum sendiri, aneh deh pokoknya. Yuka yang ada disampingnya pun memperhatikan tingkah Mimi yang aneh, dia lihat dari ujung kaki yang bergoyang, sampai tangan yang mengetik tanpa henti dan kadang mouse laptopnya gak pernah digunakan Mimi, kemudian dilihatnya ekspresi wajah Mimi dan sesekali melihat layar laptop Mimi, Yuka merengutkan keninggnya karena hanya melihat kode-kode pemrograman yang gak dimengertinya. Yuka bingung kenapa Mimi melihat kode-kode program itu ekspresinya bisa berubah dari kerut kening kemudian senyum kembali, begitu terus menerus.

Sudah satu bulan mereka mengerjakan program keuangan itu bersama-sama. Yuka pun sudah terbiasa dengan tingkah aneh Mimi dan Mimi sudah terbiasa dengan sikap Yuka yang kadang pura-pura lembut padahal galak.

Seperti biasa Mimi dan Yuka mengerjakan program akuntansi di Cafe kampus. Mimi mengerjakan program akuntansi yang sudah mau selesai di laptopnya. Dari belakang tempat duduk Mimi ada seseorang yang memperhatikan apa yang dikerjakan Mimi. Yuka melihatnya, kemudian menyenggol tangan Mimi untuk memberi tahu kalau ada orang dibelakang dia. Berbalik Mimi melihat siapa yang ada dibelakangnya. Ternyata seorang cowok yang pandangannya melihat laptop Mimi.

Cowok itu adalah Junga, Junga memegang mouse laptop Mimi, dan melihat-lihat tampilan program akuntansi Mimi. Posisi Mimi jadi terimpit oleh badan Junga yang dibelakang mimi, Mimi mencoba menghindar dari Junga. Junga kemudian tersenyum kecil seperti menganggap remeh saat melihat program akuntansi Mimi.
MImi : "HE... Apaan ini?! sembarangan melihat laptop orang!"
Junga : "Kamu yang buat program ini?"
Mimi : "IYA, Kenapa?!"
Junga : "program ini bisa aku bobol dengan waktu 5 menit"
Mimi terbengong mendengar kata-kata junga.Mimi menggempalkan tanganya dan melihat Junga dengan sinis.
Mimi : "jadi kamu mau bilang, kalau programku ini tidak bagus dan mudah di hack?"
Junga : "ya... bisa dibilang begitu"
Mimi : "HE, ngerjakan program ini susah, memang kamu bisa mengerjakan program seperti ini dengan lebih bagus?!"
Junga tidak menjawab pertanyaan Mimi, Junga malah berjalan pergi meninggalkan Mimi.

Mimi : "Aiss... MENYEBALKAN!!"
Yuka : "sabar Mimi... tapi Junga cool juga ya... sayang aku uda punya calon suami hehehe"
Mimi : "Ai, Yuka kok malah mengagumi cowok seperti itu sih, cool apanya? omong besar tuh orang"
Yuka : "Cowok itu namanya Junga, dia memang hacker yang jago, dia anak Teknik Informasi komputer, kamu  pernah lihat website kampus waktu tiga bulan yang lalu?"
 Mimi : "enggak, kenapa?"
Yuka : "website kampus dibuat halaman depannya gambar sinchan yang sedang bergoyang, dia dipanggil kepala Yayasan kampus karena dituduh kalau itu dia yang mengganti halaman depan website kampus, tapi Yayasan tidak ada bukti untuk tuduhan itu, jadi dia terbebaskan dari hukuman, semua orang sudah bisa menebak kalau itu kerjaan dia, dia itu hacker yang jago tanpa meninggalkan jejak, banyak lagi perbuatan dia yang mengganggu, ada juga tuh semua komputer yang berada di Lab. komputer tiba-tiba muncul gambar hantu yang seram, semua yang sedang belajar praktek komputer pada kaget, cuman dia yang tertawa, masih banyak keisengan yang dibuatnya"
Mimi : "Hmmm... mungkin dia hanya bisa menghancurkan program komputer tapi tidak bisa membangun program komputer, tapi... kalau dia tau kelemahan-kelemahan program kita, pasti dia tau juga bagaimana agar menutupi keleman-kelemahan program komputer agar tidak bisa di Hack"


Mimi mendapat ide yang bagus, tersenyum dia sendiri.
Yuka : "woy woy... membayangkan apa kamu? senyum-senyum sendiri"
Mimi : "hehehe... bagaimana kalau kita ajak dia bergabung untuk menyelesaikan program ini, jadi program kita itu tahan banting, tidak mudah bocor"
Mimi merangkul Yuka sambil mengerlingkan matanya. Yuka malah melepaskan tangan Mimi.
Yuka : "HA...kamu yakin?! dia itu suka iseng, suka tidur, pelit minta bantuannya harus pakai uang, tapi... Junga orangnya kren juga sih... okelah kalau gitu..."
Mimi : "Ais... cewek ini.."
Mimi menggelengkan kepalanya melihat Yuka.
Mimi : "inget calon suamimu... ohya, kamu mau nikah? kok sudah ada calon suami?"
Yuka : "iya, dua bulan lagi insyallah kami menikah"
Mimi : "wes... selamatlah kalau begitu"
Yuka : "iya makasih, doain ya..."
Mimi : "iya aku doain semoga semua urusan dilancarkan, amin"
Yuka : "amin"

***

Bersambung.....

6 komentar: