Senin, 09 September 2013

Umi Seorang Progremer - Part 1



Cerita yang capung tulis kali ini tentang seorang Umi (Ibu) yang berjuang dalam rumah tangganya. Sudah lama ditinggalkannya code-code pemrograman komputer yang dulu dikenalnya, tapi demi kelangsungan hidup harus kembali mengingat code-code program komputer yang membuatnya terbantu dalam kehidupannya. Kisahnya begini nih teman...

Berawal dari seorang anak perempuan yang kuliah sambil bekerja, jangan terbalik, bukan bekerja sambil kuliah karena dia fokus pada kuliahnya bukan pada pekerjaannya pada masa itu. Tapi karena dia sudah menyelesaikan kuliahnya dia fokus pada pekerjaannya. Nama anak perempuan itu Aisyah. Aisyah mengenakan jilbab tapi belum sesuai dengan syar'i (masih menggunakan jilbab modern). Aisyah sangatlah pendiam sama orang-orang yang baru dikenalnya, kadang dia tidak tau cari bahan obrolan yang seperti apa agar akrab, tapi itulah dia lebih tidak suka basa-basi. Sekarang dia menginjak umur yang pantas untuk menikah. Sampai sekarang dia menunggu siapa jodohnya.


Sering dia di jodohkan sama teman-temannya dan ortunya. Dia selalu terima perjodohan itu tapi aisyah yang putuskan mereka cocok tidak untuk jadi imamnya kelak. Aisyah suka dijodohkan kalau soal cinta, bukan karena aisyah punya teman cowok yang sedikit tapi karena teman cowoknya banyak yang berbeda agama. Adapun cowok yang mendekatinya, tapi aisyah menolaknya karena mereka hanya ingin bersenang-senang dan tak mau untuk hubungan serius. Bisa ditebak dari mereka berbicara dan tingkahnya, pernah ada yang mau mengantar pulang tapi harus pegangan di pinggang cowok tersebut (aduh... aisyah sangat malas soal itu, belum jadi suaminya aja sudah minta yang aneh-aneh), Aisyah paling tau mana cowok yang suka maen dua, dekat sini dekat situ, entah dari mana asal informasinya aisyah selalu tau cowok yang suka selingkuh. Setiap dekat dengan cowok dia sholat tahajud untuk minta sama Allah diberi petunjuk apakah cowok yang sedang dekat sama Aisyah cowok yang baik untuknya atau bukan dan jodohnya atau bukan. Kadang kala jawaban Allah untuknya bisa lewat mimpi atau dari orang lain.

Aisyah suka membuat website dan program komputer untuk menambah uang jajannya, gajinya di kantor tempat dia bekerja sekarang untuk ditabungnya. Jadi dia tidak tergantung pada orang lain untuk menunggu siapa yag meneraktirnya makan dan membelanjakan pakaian.

"aisyah, lama sekali kamu menjomblo, aku saja sudah menikah dan punya dua anak lagi" kata temannya bernama Sari.
"hehehe belum ketemu dengan jodohnya, makanya doain donk temanmu ini dapat jodoh yang baik" jawab aisyah.
"ya aku doakan kamu dapat jodoh yang baik" kata Sari.
"Amin... " jawab aisyah.
"kamu sih banyak milih, kemaren tu aku jodohin sama Amri, kamu tolak".
"Oi, teman kamu itu kan playboy, masa lagi PDKT sama aku malah dibelakang PDKT juga sama cewek lain" kata aisyah.
"kamu harus sabar sebenarnya, mana tau dia milih kamu bukan cewek itu, dia bilang sendiri sama aku sebenarnya dia nyesel dan pengen memilih kamu tadinya"
"tapi tidak boleh gitu juga donk, ngasih harapan sama cewek lain terus ditinggalin, aduh... kasian banget tuh cewek, pasti sakit hatinya, belum apa-apa dia sudah menyakiti hati orang lain gimana nanti kalau sudah jadi suami"
"ohya, kenapa kamu tidak lanjutin hubungan kamu dengan Endru?"
"kami beberapa kali jalan, terus dia bilang sama aku memalalui SMS, gini nih isi SMS-nya, Boleh gak lain kali saat aku boncengan sama kamu pegangan sama aku, soalnya kalau dilihat orang lain kita seperti berteman bukan pacaran, lihat donk Rian dan Firna, aih... semenjak itu aku tidak komunikasi lagi sama dia"
"Aisyah aisyah, cowok itu memang gitu, karena soal berpegangan saja kamu putusin komunikasi kamu dengan dia, kenapa gak pegangan saja, mana tau dia serius sama kamu"
"mana tau dia serius? kalau dia tidak serius? kamu belum tau aja pegangan Rian dan Firnah saat berboncengan..."
"memang gimana?"
"boncengannya tuh seperti tidak ada jarak diantara mereka berdua, yang begitu mau di contoh, aio... " aisyah menggelengkan kepalanya.
"hmm... tapi kamu jangan kolot-kolot amat aisyah, kamu harus banyak mengalah sama cowok, jangan mikirin kemauan sendiri"
"aku hanya mau cowok yang menghargai kehormatan cewek, itu ajanya"
"mana ada zaman sekarang, kalau pun ada satu banding seribu"
"mudah-mudahan akau dapat yang satunya itu hehehe..." doa aisyah.
"Amin... " Sari mengaminkan doa Aisyah sambil mencubit pipinya aisyah.

***

Bersambung ke Umi Seorang Programer - Part 2


2 komentar:

  1. tulisannya bagus dan cukup menghibur :) salam kenal sista

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Fierzo... salam kenal juga ^_~

      Hapus