Minggu, 28 Juli 2013

Penggemar - Bagian 4 "Teman dan Guru"

Hari ini di sekolah tidak seperti biasanya. Cewek-cewek pada melihatku sepanjang jalan bahkan cowok juga tapi yang setengah cewek. Mereka berbisik bisik sambil melihat ke arahku. Apa semua sudah tau kalau idola mereka memberiku cokelat. Cepat sekali ceritanya tersebar.
Jentik: "Ca...! !"
Panggil jentik dari jauh. Aku kira dia tidak mau bicara dengan aku lagi.
Capung : "kenapa kamu kemaren menghindar dariku?"
Jentik: "bukannya menghindar, kemaren rame banget teman2 yg ngumpul di mejamu dan tiba2 kepalaku pusing"
Capung: "bukan karena cemburu kan?"
Jentik: "hahaha... dikit sih... "
Capung: "hehehe... dikit itu sama aja dengan cemburu"
Jentik : "jadi gimana?  Kamu terima jadi pacarnya? Aku lihat kemaren kamu bawa pulang cokelatnya"
Capung: "hahaha...bang Al itu cuman lagi iseng aja, sebenarnya bang Bi ngasi coklat itu untuk tanda terima kasih karena sudah mau ngantarkan dia ke rumah bang Al dan sebagai tanda perkenalan untuk menjadi teman aku"
jentik: "kamu mengantarnya ke rumah bang Al?"
Capung: "Jadi kemaren tu, aku jumpa dengannya di jalan waktu pulang sekolah, bang Bi nanyak dimana rumah bang Al, kan rumah bang Al tetanggaan denganku jadi dia minta antarkan ke rumah bang Al, terus kami boncengan menuju rumah bang Al, gitu ceritanya"
Jentik: "hm... tapi sepertinya ada yang ganjal, kalau cuman ngantar gitu aja kok berterima kasih pake coklat"
Capung: "iya sih... ingat gak waktu kamu tunjuk pertama kali bang Bi sama aku kemaren? dalam hati aku berharap Seandainya bang Bi jadi pacar aku pasti mantanku terkejut karena aku punya pacar super cool dan super sweet... hihi..."
Jentik: "beneran kamu berharap begitu? Wihh... berarti harapan kamu terkabulkan donk? Doa orang yang teraniaya pasti cepat dikabulkan ya..."
Capung "Hah?! Maksud lo, aku teraniaya akibat mantanku gitu!"
Jentik: "wakakakak... "
Aku mengelitikin jentik karena mengejekku.
Capung: "tapi... bang Bi pasti cuman mau berteman denganku, aku pun sebenarnya tidak mengharapkan banget untuk jadi pacarnya waktu itu aku berharap hanya untuk menghibur diri sendiri aja..."
Jentik: "mudah2an seperti itu y..."
Capung: "ei...! Lu cemburu ya... hahaha..."
Jentik: "klo iya? mau apa? wee... "
Jentik memeletkan lidahnya dan menggelitikku. Aku tau jentik sangat suka sama Biawak. Jentik pernah memberanikan diri berkenalan dengan Biawak sebelum aku berkenlan dengan Biawak, tapi mereka  tidak pernah aku lihat mengobrol dan jalan bersama.

Jam pelajaran pun tiba, ibu guru bahasa indonesia datang ke dalam kelas. Saat dia memberi kami tugas, tidak lama kemudian ibu guru memanggilku dan memintaku duduk disamping mejanya.
Guru: "Capung, ibu dengar kamu dapat kartu dan coklat dari Bi ya?"
Hah! Kok ibu ini tau sih? Bahkan seorang guru pun ingin tau karena berhubungan dengan Biawak.
Capung: "iya bu... hehehe"
Aku mengerlingkan mata dan menunjukkan wajah imut halah diimut-imutin pun hasilnya ancur juga.
Guru: "memangnya isi kartunya apa Ca?"
Capung: "kalau itu tanya saja sama bang Bi, bu..."
Guru: "sudah ibu tanya, tapi katanya tanya sama Capung saja"
Aduh, kepo banget ibu guru yang satu ini. Aku hanya tersenyum lebar seperti senyuman beruang, tau kan senyuman beruang? Dalam hati senyumanku uda bagus banget tapi waktu dilihat orang lain nampak seram hahaha.
Guru: "yaudah, gak mau cerita juga tidak pa-pa, jadi penasaran ibu hehehe... Bi anaknya baik loh, dia tidak playboy, dia baru putus dengan pacarnya sebulan lalu karena beda agama, cuman satu yang ibu tau pacarnya di sekolah ini"
Capung: "hehehe... kok ibu tau tentang bang Bi?"
Guru: "Bi sering cerita sama ibu tentang masalah pribadinya, tapi kalau tentang kamu dikasih coklat ibu dengarnya dari temannya, makanya ibu heran kenapa dia merahasiakan tentang kedekatannya dengan Capung"
Capung: "Ibu terlalu berlebihan kami cuman berteman biasa, gak sedekat yang ibu kira hehehe..."

Aku tidak mau mengumbar cerita tentang aku dan Biawak, takutnya orang lain salah paham dengan hubungan kami. Cuman sama jentik aku bercerita. Tapi apa maksud ibu guru cerita tetang Biawak sama aku?

***

Bersambung ke : Penggemar - Bagian 5 "Menjaga hatiku"


0 komentar:

Posting Komentar